Sosialisasi 4 Pilar MPR di Desa Karato Semangat Kebangsaan Sambut Ramadhan
Cari Berita

Sosialisasi 4 Pilar MPR di Desa Karato Semangat Kebangsaan Sambut Ramadhan

Senin, 24 Maret 2025

Foto : H. Johan Rosihan ST Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS Dapil NTB I Pulau Sumbawa, Gelar Sosialisasi 4 Pilar MPR di Desa Karato

Sumbawa, PENANEWS NTB –Ratusan warga dari berbagai kalangan memadati Aula Desa Kerato, Kecamatan Unter Iwes, Kabupaten Sumbawa, pada Sabtu siang (23/2/2025) untuk mengikuti kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI. Kegiatan ini menghadirkan anggota MPR RI dari Dapil NTB sekaligus anggota Komisi IV DPR RI, H. Johan Rosihan, ST, sebagai narasumber.

Acara ini diikuti oleh tokoh masyarakat, ibu-ibu majelis taklim, pemuda desa, hingga warga Kecamatan Unter Iwes secara umum. Sosialisasi berlangsung penuh semangat dan interaktif.
Dalam pemaparannya, Johan Rosihan menjelaskan bahwa Empat Pilar MPR—yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika—adalah dasar yang harus terus dijaga dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Empat Pilar ini bukan hanya hafalan, tetapi pedoman hidup yang harus kita praktikkan. Nilai-nilainya sejalan dengan ajaran agama dan budaya kita,” ungkap Johan.

Ia mencontohkan, sila pertama Pancasila sangat erat dengan prinsip ketuhanan dalam Islam dan agama lainnya. Begitu pula semangat kebersamaan, keadilan, dan gotong royong, yang menjadi fondasi kehidupan masyarakat.

Yang menarik, Johan juga mengaitkan sosialisasi ini dengan persiapan masyarakat menghadapi bulan suci Ramadan yang akan dimulai pekan depan. Ia mengajak masyarakat menjadikan Ramadan sebagai momentum menguatkan nilai-nilai kebangsaan dalam praktik nyata.

“Ramadan adalah waktu terbaik untuk memperkuat kebersamaan, berbagi, dan toleransi. Ini implementasi langsung dari nilai-nilai Pancasila,” ujarnya.

Ia mendorong kegiatan sosial seperti berbagi takjil, gotong royong membersihkan masjid, hingga membantu tetangga sebagai bentuk pengamalan Pancasila di bulan Ramadan.Warga menyambut baik kegiatan ini. Nursidah, anggota majelis taklim, mengaku baru memahami bahwa Pancasila sangat dekat dengan nilai-nilai Islam. “Biasanya kami hanya tahu teorinya. Sekarang kami paham bahwa Pancasila itu juga jalan hidup,” katanya.

Johan menegaskan komitmennya untuk terus hadir di tengah masyarakat, tidak hanya melalui tugasnya di DPR, tapi juga lewat kegiatan edukatif seperti ini.
“Membangun bangsa harus dimulai dari membangun karakter masyarakat. Dan karakter itu dibentuk oleh nilai-nilai dasar seperti yang ada dalam Empat Pilar,” pungkasnya.